“What are you going to name her?” Asked Mr. Hern.“Erela, Erela Bronya Crossen.” I said, whispering her name with the utmost of affection.“What does it mean?” Asked Mr. Hern.“Angel with armor, strength and protection.”“Perfect. It’s a name for a strong person. A fighter. A protector. A warrior.” He said.“That Erela is.”
(quoted
from ‘Paying For His Mistakes’ on wattpad)
Tadi
adalah sekilas kutipan dari sebuah cerita yang berasal dari situs Ebook yang
sering saya baca yaitu www.wattpad.com
Ceritanya
bagus, meskipun agak sedikit nggak masuk akal karena membawa-bawa dunia myth dengan jadiin dunia werewolf sebagai latar ceritanya. Tapi yah
cerita itukan emang diposnya dalam kategori fiksi, jadi kita nggak bisa
ngejudge, apalagi jalan ceritanya emang bagus dan berbeda sama kebanyakan
cerita-cerita yang saya baca di buku-buku lainnya.
Kalo
menurut saya sih alurnya bagus, konsep ceritanya mateng, sudut pandang dan
pesannya udah mantap dan nggak banyak cliché-cliché yang aneh dan dipaksain,
juga ngandung pesan yang bagus tentang self
empowering, perjuangan, ketegaran, pembuktian diri dan ada yang berbau-bau
kesetaraan gender pula (berhubung tokoh utamanya cewek).
Oke
cukup bahas Ebooknya karena tujuan post kali ini adalah bukan untuk ngereview
tuh Ebook. Bagi yang emang penasaran mau lanjut baca silakan klik aja link yang
udah saya sediakan diatas. Gratis, gak pake bikin account pun kita bisa free
baca. Percaya deh ama omongan saya yang udah berpengalaman stalking tanpa nama
dan tanpa account. :D
Tapi
karena situsnya berbahasa inggris ya jadi sabar sabar aja bacanya deh… lumayan
buat sambil ngelatih bahasa kok haha
Anywaaay…
Yang
mau saya bahas disini adalah tentang nama Erela Bronya tersebut. Yang menurut
saya adalah suatu nama yang bagus sekali.
Erela
: Angel/Malaikat, Messenger
Bronya
: Armor/Pakaian Perang, Strength/Kekuatan, Protection/Perlindungan
Daan
kalo digabungin, menurut interpretasi saya, adalah menjadi sosok malaikat kuat
yang dilengkapi dengan perlindungan persenjataan pakaian perang.
Aish
mantap bangaat didengarnya. Kebayang dong kalo ada cewek dengan nama begitu
pasti diotak kita yang pertama terlintas adalah sosok wanita cantik, anggun dan
suci (karena dikaitkan dengan konteks malaikat) tapi tidak menye-menye. Wanita
itu kuat, tegar, tough, seorang
‘petarung’, ‘pelindung’, dan ‘ksatria’. Tapi meski begitu wanita tersebut tetap
elegan dan memancarkan aura yang seolah meneriakkan bahwa dia bukan wanita
sembarangan.
Personally,
gue cinta banget sama nama itu. Bahkan nama blog inipun awalnya mau saya kasih
domain herelabronya.blogspot.com namun setelah melakukan beberapa pertimbangan
dan beberapa telepon lagi dengan Ocha (sahabat saya yang sudah saya sebut
dipost sebelumnya yang punya andil besar dalam pembentukan blog ini) saya
mutusin bahwa lebih cocok domain yang sekarang ini.
Alasan
kenapa-kenapanya akan saya paparkan di waktu yang akan datang. (Nunggu mood
nulis dulu hehehe).
Itulah
besar kesukaan saya dengan nama Erela Bronya ini. Saya sampai mau memakaikan
nama ini disuatu tempat (selain jadi nama disurat mata pelajaran korespondensi
saya -_- ).
Mungkin
ada beberapa yang bertanya “Kenapa nggak dijadiin nama anak buat masa depan
aja?” yak seperti kita ketahui bahwa trennya anak muda sekarang ini adalah :
karang nama buat anak di masa yang akan datang, buat persiapan aja, even though
you’re single in the moment.
Gue
bukannya gakmau dan sok antimainstream kronis. Tapi kebayang gak sih kalo anak
gue dinamain Erela BRONYA. Erelanya sih nggak masalah, bagus, nah BRONYA nya
itu yang jadi masalah. Mau dipanggil apa nanti dia. Bisa-bisa dicengin
dipanggil ‘Bro’ atau malah ‘NYAK’.
Zzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzzz…….
Kalo
cuma Erela nanti artinya jadi malaikat doang, tanpa armor-nya. Rasanya kurang
gimanaa gitu gak nendang kayak ‘Angel with an armor’. Yang punya kesan though
but still have her own elegance.
Kalo
nyinggung Erela-Erela ini gue jadi keinget tugas mata kuliah pengembangan diri
gue dulu pas baru awal masuk.
Tugasnya
adalah : gambar sebuah benda yang melambangkan ingin dikenang sebagai pribadi
apa kamu nanti?
Dan
gambar gue saat itu adalah pohon kelapa.
Kenapa
pohon kelapa?
Karena
gue pengen dikenang sebagai orang yang tenang tapi kuat. Seperti pohon kelapa
yang berdiri kokoh ditengah terpaan angin laut yang kencang, meskipun sedikit
goyang karena arus ‘angin’ memang terkadang terlalu kencang dan menggoncangkan
pohon tersebut, tapi nggak sekalipun dia ‘lepas’ dari ‘akarnya’. Kalaupun pada
akhirnya dia lepas, itu tandanya dia udah tumbang udah nggak ada harapan lagi. Hopeless…
Selain
itu gue juga pengen kayak pohon kelapa yang bisa tumbuh subur lebat di
lingkungan yang beda dari kebanyakan tanaman lain yang hidupnya paling keras
mentok mentok cuma dipinggir-pinggir jalan, itupun masih dirawat sama bagian
pertamanan, bahkan ada yang manja banget bertengger dipot. Udah mewah banget
deh itu hidup sitanaman kalo udah dipiaranya didalem pot. Beda sama pohon
kelapa yang stoic di pantai-pantai
gersang nan panas.
Dan
meski lingkungan tumbuh dia itu sulit, tapi pohon kelapa tetap bisa tumbuh
normal tanpa ngerepotin dan bahkan bisa memberikan manfaat lebih terhadap
manusia. Kalo ini pasti udah pada tau semua ya, pohon kelapa emang hampir semua
bagiannya bisa dipergunain.
Kenapa
gue make bahasa yang ribet ‘dipergunain’ segala?
Karna
disini gue gak lagi bahas tentang pohon kelapanya doang, tapi juga dikaitin
sama diri gue.
Dan
gue enggaaaak mauuuu dimanfaatin. Cuih..
Anyway..
Ada
satu display picture BBM yang pas buat tema post kali ini.
“Tuhan,
Jadikan aku wanita yang lembut namun tidak rapuh. Dan jadikan aku wanita yang
kuat namun bukan pemberontak”
Oke,
cukup sampe sini ngomporin emansipasinya.
Berhubung
jam sudah menunjukkan pukul 2.27 pagi, saya pamit undur diri dulu.
Bye,
folks!
(P.S.
: by the way maaf ketidakkonsistenan gue saat menulis post ini dimana pas
awalnya gue nge-refer diri gue dengan ‘saya’ tapi ditengah-tengah malah berubah
jadi ‘gue’ lagi. Iya, gue nyadar kok. Old
habits dies hard I guess. Dan maklum yaaah ini udah paaaagi gitu jadi udah
agak semrawut otak.)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar